Untuk mengawali cerita ini, izinkan saya
memperkenalkan diri terlebih dulu. Fikri Maulana, begitulah sebuah doa dari kedua
orang tua yang dititipkan melalui sebuah nama. Lahir 18 tahun lalu di kampung
kecil di Provinsi Lampung, tepatnya pada tanggal 25 Mei 1993. Lahir dari
keluarga sederhana yang saya cintai dan mencintai saya dengan segala lebih dan
kurangnya. Bapak Sungep dan Ibu Sri Hartini, dua orang yang sangat berjasa bagi
kehidupan saya. Bapak adalah seorang abdi negara sebagai pengajar bagi
anak-anak di Sekolah Dasar Negeri di kampung kelahirannya. Sedangkan ibu adalah
seorang guru honorer di sebuah sekolah swasta yang beliau rintis sejak belasan
tahun lalu. Selain bapak dan ibu, di keluarga kecil saya juga ada seorang
saudari perempuan yang bernama Khusni Maulida. Saat ini ia masih menempuh
pendidikan tingkat SLTP di sebuah pesantren. Hidup keluarga kami selalu cukup,
cukup dengan kesederhanaan yang kami miliki.
Senin, 26 Desember 2011
Minggu, 23 Oktober 2011
Awal Jadi Mahasiswa
Momen-momen awal menyandang status sebagai mahasiswa adalah saat yang sangat membingungkan. Banyak tanda tanya besar menyeruak dari dalam fikiran, akan seperti apa kehiupan saya di periode kehidup ini? Apa saja yang akan saya alami selama saya menyandang status sebagai mahasiswa? Apa mungkin akan seperti film-film atau ftv remaja yang ini ramai muncul di bioskop dan televisi?
Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai memahami bagaimana melanjutkan hidup dengan menyandang status mahasiswa. Awal kehidupan di Semarang saya lalui hanya dengan main-main dengan kawan yang baru saja kenal. Kawan-kawan yang nantinya akan menjadi seseorang yang mengisi hari hari penuh perjuangan ini. Saya habiskan waktu untuk kesana kemari mencari kesenangan dan kegembiraan yang pada akhirnya saya sadari bahwa itu hanya semu. Cukupkah hari saya habiskan dengan hal-hal yang sebenarnya kurang bermanfaat untuk kehidupan kelak.
Hingga akhirnya saya sadar akan tujuan saya sampai disini, tujuan saya merantau jauh dari orang tua. Tujuan yang sempat terlupakan oleh kebahagiaan semu yang sesaat. Hanya sebuah kata yang begitu sederhana, namun saya yakin tidak akan sesederhana itu kita mampu meraihnya. Ya, kata itu adalah "Sarjana". Disini saya harus berjuang untuk itu, karena saya yakin itu baik. Dan yang terpenting karena itu adalah salah satu yang dapat membahagiakan orang tua saya.
SALAM MAHASISWA BARU
Namun seiring berjalannya waktu, saya mulai memahami bagaimana melanjutkan hidup dengan menyandang status mahasiswa. Awal kehidupan di Semarang saya lalui hanya dengan main-main dengan kawan yang baru saja kenal. Kawan-kawan yang nantinya akan menjadi seseorang yang mengisi hari hari penuh perjuangan ini. Saya habiskan waktu untuk kesana kemari mencari kesenangan dan kegembiraan yang pada akhirnya saya sadari bahwa itu hanya semu. Cukupkah hari saya habiskan dengan hal-hal yang sebenarnya kurang bermanfaat untuk kehidupan kelak.
Hingga akhirnya saya sadar akan tujuan saya sampai disini, tujuan saya merantau jauh dari orang tua. Tujuan yang sempat terlupakan oleh kebahagiaan semu yang sesaat. Hanya sebuah kata yang begitu sederhana, namun saya yakin tidak akan sesederhana itu kita mampu meraihnya. Ya, kata itu adalah "Sarjana". Disini saya harus berjuang untuk itu, karena saya yakin itu baik. Dan yang terpenting karena itu adalah salah satu yang dapat membahagiakan orang tua saya.
SALAM MAHASISWA BARU
Langganan:
Postingan (Atom)